INJEKSI
Sistem injeksi di tiap
pabrikan berbeda – beda, berikut akan di bahas tentang beberapa merek motor
dengan sistem injeksinya :
HONDA
Sistem injeksi honda di beri nama PGM-FI ( progammed full injektion ). Sistem injeksi pada motor honda terbagi menjadi dua generasi, yang pertama pada honda supra X 125 PGM-FI. Input ke ECU/ECM pada supra X 125 PGM-FI tidak sama dengan motor injeksi honda yang ada saat ini. Generasi pertama injeksi ini, input ke ECU/ECM terdiri dari 4 sensor utama. Dari
inputan 4 sensor utama tersebut datanya diolah dan kemudian ECU akan memberi perintah ke injektor dan sistem pengapian, 4 sensor tersebut adalah :
TPS ( throttle position sensor ) berfungsi untuk membaca sudut dari
buterfly valve / skep throttle body, EOT ( engine oil temperature) berfungsi
untuk membaca suhu mesin, apakah mesin masih dingin / sudah pada suhu kerja
mesin. Jika terlalu dingin otomatis semprotan bahan bakar akan diperbanyak agar
motor mudah hidup, sensor ini pula yang nantinya memberi input ke ECU/ECM untuk
memfungsikan CHOKE.
IAT ( intake air temperature
) berfungsi untuk membaca suhu udara yang dihisap oleh mesin. MAP ( manifoild
absolute pressure ) berfungsi untuk membaca tekanan didalam intake manifoild
dan yang terakhir CP ( crankshaft pulse ) berfungsi untuk membaca posisi piston
melalui sudut poros engkol. Sensor – sensor tersebut memberikan sinyal berupa
tegangan dan hambatan kemudian datanya diolah oleh ECU/ECM baru engine
memanagement system, menentukan jumlah semprotan bahan bakar dan waktu
pengapian yang sudah diprogam.
Pada generasi ke dua PGM-FI
seperti pada supra X 125 PGM-FI helm in dan spacy PGM-FI perangkatnya dibuat
lebih sederhana, sudah tidak lagi terdapat MAP ( manifoild absolute pressure ).
Sebagai gantinya diberi sensor tambahan yaitu O2 sensor / sering disebut juga
lamda sensor, sensor ini membaca gas buang apakah campuran bensin dan udaranya
ideal / boros, kalau terlalu miskin
sensor tersebut memberi sinyal pada ECU / ECM untuk memperbanyak bensin dan
sebaliknya. Mesin yang sudah memiliki oksigen sensor disebut dengan sistem
close loop, sebaliknya jika tidak ada berarti menggunakan sistem open loop.
Karena dilengkapi oleh
banyak sensor motor injeksi sangat mudah untuk beradaptasi dengan lingkungan
misalnya didaerah dataran tinggi yang membutuhkan semprotan bahan bakar yang
lebih banyak maka secara otomatis ECU akan memberi sinyal untuk menyemprotkan
bahan bakar pada injektor lebih banyak. Motor injeksi mampu mengkalkulasi
kebutuhan bensin dimanapun motor tersebut berada.Pada supra X 125 PGM-FI helm
in dan spacy PGM-FI tidak dibekali IACV ( iddle air control valve ), alat
tersebut hanya ada pada CBR 150 dan 250, PCX dan Revo AT. Sebagai pengganti IACV
diganti dengan setelan berupa baut, komponen ini hanya sebagai setelan
stasioner. Pada CBR 150 dan 250, PCX dan Revo AT sudah serba otomatis.
YAMAHA
Di Indonesia yamaha juga memiliki dua generasi injeksi, yang paling awal tertanam pada yamaha V–ixion. Pembacan sensor pada yamaha tidak jauh berbeda dengan honda, namun beberapa komponen dijadikan satu unit. Yamaha memberi identitas komponen tersebut dengan nama MAQS ( modulated air quantity sensor ) didalamnya terdiri dari TPS ( throttle position sensor ), IAPS ( intake air pressure sensor ) dan IATS ( intake air temperature sensor ). Untuk IAPS cara kerja dan pembacaanya sama dengan MAP.
Fungsi MAQS menganalisa
jumlah udara yang masuk kedalam intake manifold, baik itu suhu maupun tekanan
yang ditimbulkan yang melewati buterfly valve / skep. Semakin dingin udara yang
masuk maka semakin banyak bensin yang disemprotkan. Demikian pula dengan IAPS,
semakin drop tekanan didalam
intake akan makin banyak jumlah bensin yang disemprotkan oleh injektor.
Selain itu MAQS bekerja sama dengan ETS( engine temperature sensor ) utuk
menentukan jumlah semprotan bensin ke ruang bakar. Sedangkan untuk menentukan
kapan busi memercikan api sensor yang dibaca adalah crank angle sensor.
Berbeda dengan generasi
kedua injeksi pada Mio J, walau sistemnya sama dengan V-ixion yamaha menamai
sistemnya tersebut dengan nama YM jet FI ( yamaha mixture jet fuel injection ).
Pada sistem injeksi ini yamaha menambahkan AAP ( air assist passage ) sehingga
pada Mio J terdapat dua buah skep / buterfly valve. Pada Mio J juga sudah
mengusung teknologi dengan oksigen sensor, dengan demikian Mio J sudah
mengusung sistem close loop. Ketika MAQS
membaca kwalitas udara yang masuk kedalam intake manifold, oksigen
sensor bertugas membaca kwalitas gas buang yang keluar apakah bensin terlalu
kaya / terlalu miskin.
SUZUKI
Di Indonesia motor
injeksi Suzuki baru Shogun 125 FI, teknologinya tergolong sama dengan Yamaha,
sensor yang digunakan pun tidak jauh berbeda hanya penamaanya saja yang
berbeda. Sensor yang memberikan input ke ECM / ECU adalah intake air pressur
sensor (IAPS) yang sama dengan MAP, IAT dan oksigen sensor. Dengan adanya
oksigen sensor Shogun 125 FI sudah mengaplikasi sistem close loop.
Namun, sejak keluar pada
bulan juni 2008 sebagai penantang Supra X 125 PGM-Fi di segmen bebek injeksi, Shogun FI sangat jarang muncul di jalanan. Padahal,
dari hasil komparasi seperti kompas otomotif
dan berbagai media lainnya sepertinya Shogun lebih unggul di Sistem injeksinya,
trus di fitur,,, dan kestabilannya.
KAWASAKI
Dalam
jajaran line upnya selain ER6N dan ZX6-R Kawasaki juga menerjunkan KLX 250
dalam versi injeksi, namun ER6N dan ZX6-R sudah masuk dalam golongan Moge.
Sedangkan KLX 250 / D-Tracker 250 yang sering terlihat dijalan raya.
Sensor yang ada pada KLX 250
jauh lebih kompleks dibanding Yamaha, Honda / Suzuki. Jadi proses penyemprotan
bahan bakar tergantung pada banyak sensor selain dari sensor umum seperti IAT,
MAP sampai EOT Kawasaki menambahkan speed vehicle sensor pada KLX 250. Jadi ECU
/ ECM memberi perintah penyemprotan selain dari sensor tersebut juga membaca
speed sensor.
Otak elektronik Kawasaki
dapat membedakan jumlah semprotan bensin saat mesin dalam kondisi porseneling
netral atau sedang masuk gigi, contohnya : penyemprotan jauh lebih sedikit
ketika gigi netral pada 9000 rpm
dibandingkan saat masuk porseneling 1 atau seterusnya pada putaran mesi 9000
rpm. Kawasaki memiliki 2 buah sensor TPS yang diberi nama MTS ( main throttle
sensor ) serta Sub Throttle Sensor .
Inilah persamaan dan
perbedaan tipe injeksi pada beberapa jenis sepeda motor. Namun, inti dari
penggunaan injeksi bahan bakar berfungsi
untuk meningkatkan tenaga mesin bila dibandingkan dengan penggunaan karburator .
Injeksi bahan bakar juga
dapat mengontrol pencampuran bahan bakar dan udara yang lebih tepat, baik dalam
proporsi dan keseragaman.
Injeksi bahan bakar dapat
berupa mekanikal, elektronik atau campuran dari keduanya. Sistem awal berupa
mekanikal namun sekitar 1980 mulai banyak menggunakan sistem elektronik.
Sistem elektronik modern
menggunakan banyak sensor untuk memonitor kondisi mesin, dan sebuah unit
kontrol elektronik (electronic control unit, ECU) untuk menghitung jumlah bahan
bakar yang diperlukan. Oleh karena itu injeksi bahan bakar dapat meningkatkan
efisiensi bahan bakar dan mengurangi polusi dan juga memberikan tenaga keluaran
yang lebih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar