Minggu, 03 Januari 2016

Perbedaan sistem injeksi Beberapa Merek Motor

INJEKSI

       Sistem injeksi di tiap pabrikan berbeda – beda, berikut akan di bahas tentang beberapa merek motor dengan sistem injeksinya :

HONDA
       

 Sistem injeksi honda di beri nama PGM-FI ( progammed full injektion ). Sistem injeksi pada motor honda terbagi menjadi dua generasi, yang pertama pada honda supra X 125 PGM-FI. Input ke ECU/ECM pada supra X 125 PGM-FI tidak sama dengan motor injeksi honda yang ada saat ini. Generasi pertama injeksi ini, input ke ECU/ECM terdiri dari 4 sensor utama. Dari
inputan 4 sensor utama tersebut datanya diolah dan kemudian ECU akan memberi perintah ke injektor dan sistem pengapian, 4 sensor tersebut adalah :
TPS ( throttle position sensor ) berfungsi untuk membaca sudut dari buterfly valve / skep throttle body, EOT ( engine oil temperature) berfungsi untuk membaca suhu mesin, apakah mesin masih dingin / sudah pada suhu kerja mesin. Jika terlalu dingin otomatis semprotan bahan bakar akan diperbanyak agar motor mudah hidup, sensor ini pula yang nantinya memberi input ke ECU/ECM untuk memfungsikan CHOKE.



      IAT ( intake air temperature ) berfungsi untuk membaca suhu udara yang dihisap oleh mesin. MAP ( manifoild absolute pressure ) berfungsi untuk membaca tekanan didalam intake manifoild dan yang terakhir CP ( crankshaft pulse ) berfungsi untuk membaca posisi piston melalui sudut poros engkol. Sensor – sensor tersebut memberikan sinyal berupa tegangan dan hambatan kemudian datanya diolah oleh ECU/ECM baru engine memanagement system, menentukan jumlah semprotan bahan bakar dan waktu pengapian yang sudah diprogam.
     
      Pada generasi ke dua PGM-FI seperti pada supra X 125 PGM-FI helm in dan spacy PGM-FI perangkatnya dibuat lebih sederhana, sudah tidak lagi terdapat MAP ( manifoild absolute pressure ). Sebagai gantinya diberi sensor tambahan yaitu O2 sensor / sering disebut juga lamda sensor, sensor ini membaca gas buang apakah campuran bensin dan udaranya ideal /  boros, kalau terlalu miskin sensor tersebut memberi sinyal pada ECU / ECM untuk memperbanyak bensin dan sebaliknya. Mesin yang sudah memiliki oksigen sensor disebut dengan sistem close loop, sebaliknya jika tidak ada berarti menggunakan sistem open loop.

      Karena dilengkapi oleh banyak sensor motor injeksi sangat mudah untuk beradaptasi dengan lingkungan misalnya didaerah dataran tinggi yang membutuhkan semprotan bahan bakar yang lebih banyak maka secara otomatis ECU akan memberi sinyal untuk menyemprotkan bahan bakar pada injektor lebih banyak. Motor injeksi mampu mengkalkulasi kebutuhan bensin dimanapun motor tersebut berada.Pada supra X 125 PGM-FI helm in dan spacy PGM-FI tidak dibekali IACV ( iddle air control valve ), alat tersebut hanya ada pada CBR 150 dan 250, PCX dan Revo AT. Sebagai pengganti IACV diganti dengan setelan berupa baut, komponen ini hanya sebagai setelan stasioner. Pada CBR 150 dan 250, PCX dan Revo AT sudah serba otomatis.

YAMAHA
       

 Di Indonesia yamaha juga memiliki dua generasi injeksi, yang paling awal tertanam pada yamaha V–ixion. Pembacan sensor pada yamaha tidak jauh berbeda dengan honda, namun beberapa komponen dijadikan satu unit. Yamaha memberi identitas komponen tersebut dengan nama MAQS ( modulated air quantity sensor ) didalamnya terdiri dari TPS ( throttle position sensor ), IAPS ( intake air pressure sensor ) dan IATS ( intake air temperature sensor ). Untuk IAPS cara kerja dan pembacaanya sama dengan MAP.

      Fungsi MAQS menganalisa jumlah udara yang masuk kedalam intake manifold, baik itu suhu maupun tekanan yang ditimbulkan yang melewati buterfly valve / skep. Semakin dingin udara yang masuk maka semakin banyak bensin yang disemprotkan. Demikian pula dengan IAPS, semakin drop tekanan didalam




intake akan makin banyak jumlah bensin yang disemprotkan oleh injektor. Selain itu MAQS bekerja sama dengan ETS( engine temperature sensor ) utuk menentukan jumlah semprotan bensin ke ruang bakar. Sedangkan untuk menentukan kapan busi memercikan api sensor yang dibaca adalah crank angle sensor.
       
      Berbeda dengan generasi kedua injeksi pada Mio J, walau sistemnya sama dengan V-ixion yamaha menamai sistemnya tersebut dengan nama YM jet FI ( yamaha mixture jet fuel injection ). Pada sistem injeksi ini yamaha menambahkan AAP ( air assist passage ) sehingga pada Mio J terdapat dua buah skep / buterfly valve. Pada Mio J juga sudah mengusung teknologi dengan oksigen sensor, dengan demikian Mio J sudah mengusung sistem close loop. Ketika MAQS  membaca kwalitas udara yang masuk kedalam intake manifold, oksigen sensor bertugas membaca kwalitas gas buang yang keluar apakah bensin terlalu kaya / terlalu miskin.

SUZUKI
        Di Indonesia motor injeksi Suzuki baru Shogun 125 FI, teknologinya tergolong sama dengan Yamaha, sensor yang digunakan pun tidak jauh berbeda hanya penamaanya saja yang berbeda. Sensor yang memberikan input ke ECM / ECU adalah intake air pressur sensor (IAPS) yang sama dengan MAP, IAT dan oksigen sensor. Dengan adanya oksigen sensor Shogun 125 FI sudah mengaplikasi sistem close loop.

      Namun, sejak keluar pada bulan juni 2008 sebagai penantang Supra X 125 PGM-Fi di segmen bebek injeksi, Shogun FI sangat jarang muncul di jalanan. Padahal, dari hasil komparasi seperti kompas otomotif dan berbagai media lainnya sepertinya Shogun lebih unggul di Sistem injeksinya, trus di fitur,,, dan kestabilannya.




KAWASAKI

      Dalam jajaran line upnya selain ER6N dan ZX6-R Kawasaki juga menerjunkan KLX 250 dalam versi injeksi, namun ER6N dan ZX6-R sudah masuk dalam golongan Moge. Sedangkan KLX 250 / D-Tracker 250 yang sering terlihat dijalan raya.

      Sensor yang ada pada KLX 250 jauh lebih kompleks dibanding Yamaha, Honda / Suzuki. Jadi proses penyemprotan bahan bakar tergantung pada banyak sensor selain dari sensor umum seperti IAT, MAP sampai EOT Kawasaki menambahkan speed vehicle sensor pada KLX 250. Jadi ECU / ECM memberi perintah penyemprotan selain dari sensor tersebut juga membaca speed sensor.

      Otak elektronik Kawasaki dapat membedakan jumlah semprotan bensin saat mesin dalam kondisi porseneling netral atau sedang masuk gigi, contohnya : penyemprotan jauh lebih sedikit ketika gigi netral pada  9000 rpm dibandingkan saat masuk porseneling 1 atau seterusnya pada putaran mesi 9000 rpm. Kawasaki memiliki 2 buah sensor TPS yang diberi nama MTS ( main throttle sensor ) serta Sub Throttle Sensor .


     
      Inilah persamaan dan perbedaan tipe injeksi pada beberapa jenis sepeda motor. Namun, inti dari penggunaan injeksi bahan bakar  berfungsi untuk meningkatkan tenaga mesin bila dibandingkan dengan penggunaan karburator .
      Injeksi bahan bakar juga dapat mengontrol pencampuran bahan bakar dan udara yang lebih tepat, baik dalam proporsi dan keseragaman.
       Injeksi bahan bakar dapat berupa mekanikal, elektronik atau campuran dari keduanya. Sistem awal berupa mekanikal namun sekitar 1980 mulai banyak menggunakan sistem elektronik.
      Sistem elektronik modern menggunakan banyak sensor untuk memonitor kondisi mesin, dan sebuah unit kontrol elektronik (electronic control unit, ECU) untuk menghitung jumlah bahan bakar yang diperlukan. Oleh karena itu injeksi bahan bakar dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi polusi dan juga memberikan tenaga keluaran yang lebih.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar