DASAR KELISTRIKAN
Suatu benda bila kita bagi, kita
akan mendapatkan suatu partikel yang disebut
“ Molekul “,
Molekul bila kita bagi lagi kita
kan mendapatkan “
Atom “
Sebuah atom terdiri dari “ Inti “
yang dikelilingi oleh partikel tipis yang disebut “ Elektron “
Proton dan Elektron, mempunyai satu
hal yang sama yaitu muatan listrik ( electrical charge )
Proton
bermuatan Positif
Electron
bernuatan Negatif
Neutron
tidak bermuatan
Elektron bebas yang orbitnya paling
jauh disebut valence electron.
Electron yang paling jauh dari inti
gaya tariknya lemah, maka cenderung berpindah ke atom lain.
Tipe listrik dan sifat - sifatnya :
Listrik
statis dan listrik dinamis
1.Listrik DINAMIS
• Arus searah ( DC / direct current )
• Arus bolak – balik ( AC / alternating current
)
Listrik dinamis adalah suatu
keadaan dimana terjadinya pergerakan dari elektron – elektron bebas melaui
suatu konduktor
Ada 2 jenis listrik :
Listrik
arus searah ( DC )
Adalah bila elektron – elektron
bebas melui suatu konduktor.
Jika sebatang kaca digosok dengan
kain sutera maka akan timbul muatan listrik.
Jika tanpa menyentuh kedua benda
tersebut atau menghubungkannya dengan sebuah konduktor, maka listrik tersebut
akan tetap berada pada kedua benda tersebut.
Listrik
arus bolak – balik ( AC )
Adalah bila elektron bebas bergerak
dengan arah yang bervariasi.
2.Listrik Statis
Jika sebatang kaca digosok dengan
kain sutera maka akan timbul muatan listrik.
Jika tanpa menyentuh kedua benda
tersebut atau menghubungkannya dengan sebuah konduktor, maka listrik tersebut
akan tetap berada pada kedua benda tersebut.
Dalam rumus electron bebas: listrik
statis adalah suatu keadaan dimana elektron bebas sudah terpisah dari atomnya
masing – masing tetapi tidak bergerak , hanya berkumpul di atas permukaan
benda.
ARUS LISTRIK
Bila kita menghubungkan baterai dan
lampu dengan kabel tembaga, maka lampu akan menyala.
Arus
:
Mengalir dari positif ( + ) ke
negatif ( - )
Elektron
:
Mengalir dari negatif ( - ) ke
positif ( + )
Satuan
pengukuran arus listrik
Arus listrik dinyatakan dengan “I “
( intensity )
Besar arus dinyatakan dengan “A “
( ampere )
1 ampere ( A ) = pergerakan
6,25 x 1018 elektron
bebas yang melewati konduktor setiap detik ( 1 coloumb )
TEGANGAN LISTRIK
Listrik hanya dapat mengalir jika
ada perbedaan potensial (tekanan) dari kdua kutub positif & negatif
Satuan tegangan listrik dinyatakan
dalam “ volt “ ( V )
1v = tegangan listrik yang dapat
mengalirkan arus sebesar 1A pada konduktor dengan tahanan 1 Ohm
Satuan
pengukuran tahanan listrik
Tahanan listrik dinyatakan dalam “ R “
Hukum
Ohm
Arus yang mengalir akan berbanding
lurus dengan tegangan yang diberikan dan berbanding terbalik terhadap tahanan
Rumus dasar hukum Ohm adalah (V= I X R)
V = Tegangan ( V )
I = Arus ( A )
R = Tahanan ( 0hm )
Tahanan
rangkaian
Rangkaian
seri :
•Tahanan
total selalu lebih besar dari nilai tahanan terbesar dalam rangkaian tersebut.
• Arus yang mengalir pada setiap tahanan sama
• Besarnya tegangan sumber sama dengan
jumlah dari seluruh tegangan jatuh ( volatge drop )
Rangkaian
paralel
Karakteristiknya :
•Nilai
total tahanan kombinasi selalu lebih kecil dari nilai tahanan terkecil dalam
rangkaian tersebut.
•Besarnya
tegangan pada setiap tahanan dalam rangkaian adalah sama
•Arus
total yang mengalir dalam rangkaian, adalah penjumlahan dari arus – arus yang
melewati tiap – tiap tahanan
Rangkaian
seri - paralel
Rangkaian kombinasi seri paralel
dapat digambarkan sebagai berikut :
•Bayangkan
bahwa ada rangakaian R01, yang terdiri dari rangkaian paralel dari R2 dan R3
•Kemudian
bayangkan kembali bahwa ada rangkaian R02, yang terdiri rangkaian seri R1 dan
hasil perhitungan dari rangkaian paralel R01 ( R2 & R3 )
# Hubungan
antara diameter, panjang konduktor dengan tahanan
Tahanan listrik pada suatu
konduktor :
• berbanding lurus dengan panjang konduktor
• berbanding terbalik dengan luas penampang
konduktor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar